Aksi Curang!! 7 Pengemeudi Grab Dibekuk Gara Gara Antar "Tuyul"


Aksi Curang!! 7 Pengemeudi Grab Dibekuk Gara Gara Antar "Tuyul"

Galau Info, Makassar - 7 Pengemudi Grab ditangkap karena telah membobol sistem aplikasi Grab yaitu dengan seolah olah di aplikasi ada penumpang yang diantar, padahal pengemudinya sedang berada di rumah. Mereka menyebutnya mengantar "Tuyul".

Aparat kepolisian berhasil membekuk tujuh orang pengemudi taksi online Grab di Makassar, Sulawesi selatan, Mereka diciduk karena telah melakukan illegal access terhadap sistem elektronik Grab. Ketujuh tersangka itu adalah IG (31), AQM (25), RJ (25), HR (21), KF (24), TR (24) dan TB (25)     .


Mereka ramai - ramai digelandang tim Direktorat Kriminal Khusus ke Mapolda Sulawesi Selatan. Tujuan Ilegal Acces yaitu untuk meraih bonus tanpa bekerja dengan taksi online Grab. Menurut Dir Reskrimsus Polda Sulsel, Kombes Yudhiawan Wibisono, ketujuh pelaku ini diamankan oleh polisi di saat tenggah melakukan aksi kejahatannya, disebuah rumah kost  dijalan Toddopuli, Makasar pada Minggu (21/1) sekitar pukul 16.00 wita.

kombes Yudhiawan Wibisono menjelaskan, "Berdasarkan informasi masyarakat, polisi yang mendatangi rumah kos kemudian memeriksa dan mengeledah ketujuh pemuda yang berkumpul, dan mereka tertangkap tangan telah melakukan aktivitas ilegal acces aplikasi Grab untuk meraih bonus tanpa bekerja."

Polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti yang digunakanya untuk beraksi, beberapa barang bukti juga di sita seperti 5 unit mobil , 50 unit handphone, 7 buah ATN, 3 buah modemdan catatan log kegiatan ilegal acces.

Sementara itu dari hasil pemeriksaan , para pelaku telah melakukan aksinya bersama sama sejak awal tahun 2018, dengan total kerugian yang ditaksir mencapai 50 juta rupiah.


Menurut Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani, pelaku melakukan aksinya, dengan modus memiliki lebih dari satu akun pengemudi Grab, dengan identitas yang berbeda-beda. Selanjutnya mereka memasang aplikasi 'Mock Location' yang dipelajari dari internet, untuk melakukan aksi kecurangannya.

Dicky Sondani menuturkan, "Pelaku dapat mengendalikan GPS sehingga terlihat seolah-olah seperti sedang bekerja mengantar pelanggan atau diistilahkan 'tuyul'. Ini dilakukan berulang kali dengan akun berbeda, hingga mencapai bonus tanpa bekerja,"